Pertamina Lirik Shell untuk Garap Gas Natuna
Arfi Bambani Amri - detikFinance
Ari Soemarno (mar)
Jakarta - Satu kendala dalam pengolahan gas alam di Blok Natuna adalah cara menangani CO2. Pertamina kini tengah melirik Royal Dutch Shell sebagai satu perusahaan yang berpengalaman menangani CO2 untuk ikut mengolah gas di Blok Natuna.
"Baru penjajakan. Dia (Royal Dutch Shell) teknologinya lebih baik atau tidak, kita lihat nanti," ungkap Dirut Pertamina Ari Soemarno.Ia menyampaikan hal itu usai menemani Executive Director & CEO exploitation and production Royal Dutch Shell Malcolm Brinded menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wapres, Jl Medan Merdeka Selatan, Senin (26/5/2008).
"Untuk Natuna, Shell menyatakan punya teknologinya. Mereka punya kemampuan dan penelitian mereka sudah sangat lanjut, pada pemisahan CO2 atau penyimpanan CO2 dalam perut bumi," imbuh Ari.
Masalah CO2 yang terbawa ke luar saat eksplorasi gas alam ini sangat krusial. Menurut Ari, dunia akan mempertanyakan kebijakan Indonesia yang membiarkan CO2 lepas begitu saja ke udara.
"Maka, bagaimana cara kita meyakinkan dunia bahwa dia (Shell) bisa simpan lagi (CO2)," jelas Ari.
Nah, Shell menurut Ari, telah berpengalaman dan melakukan banyak penelitian cara memisahkan CO2 atau menyimpannya dengan aman. "Untuk pemisahan, teknologi mereka lebih ekonomis," jelas Ari.
Dalam pertemuan yang berlangsung lebih dari sejam itu, Wakil Presiden memberi respons positif. "Wapres memberi tanggapan positif dan memberi dorongan kemungkinan-kemungkinan kerjasama dengan Shell ditingkatkan untuk pengembangan lebih lanjut," kata Ari.
(aba/qom)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda