25 Kontraktor Migas Belum Penuhi Target Produksi
Tambang MInyak (ist)
Jakarta - Sebanyak 25 kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) migas masih belum mencapai target produksi.
Sembilan diantaranya mendapat kartu kuning karena baru bisa mencapai 95% target produksi, sementara 14 lainnya mendapat kartu merah karena pencapaian produksinya masih dibawah 95%.
Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro menjelaskan, ada beberapa kendala yang menghambat pencapaian produksi KKKS.
Diantaranya adalah keterbatasan rig dan fasilitas produksi, pembebasan lahan, sampai prediksi seismik yang meleset.
"Kebanyakan masalah yang menghambat adalah masalah operasional. Memang ada yang memperkirakan kalau masalah ini terus berlanjut, bisa-bisa target produksinya tidak tercapai. Makanya kita disini untuk memecahkan masalah itu," kata Purnomo.
Ia menyatakannya dalam jumpa pers usai evaluasi produksi migas KKKS di Gedung Departemen ESDM, Jakarta, Jumat (19/6/2008).
Sementara menurut Kepala BP Migas R Priyono, jika memang kesulitan mendapatkan sewa rig (menara bor), ia menyarankan KKKS untuk membeli saja.
"Mungkin kalau membeli bisa lebih besar kemungkinannya. Lagipula dampaknya lebih jangka panjang," katanya.
Secara total ada 37 perusahaan migas yang beroperasi di Indonesia. Di luar 25 KKKS yang belum mencapai target produksi, produksi 12 KKKS lainnya bisa menutupi kekurangan produksi.
Ini terlihat dari produksi minyak mentah dan kondensat nasional hingga 15 Juni 2008 mencapai 978 ribu barel per hari. Tipis di atas target APBNP 2008 yang sebesar 977 ribu barel per hari.
Namun Purnomo tidak menjelaskan sangsi apa yang akan dikenakan pada KKKS yang gagal mencapai target produksi. "Kita kan harus lihat alasannya juga," katanya.
(Alih Istik Wahyuni - detikFinance)
Label: migas
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda