migasnet11_winda8010.blogspot.com

Kamis, 21 Januari 2010

NASI JAMBLANG

Nasinya biasa saja, tidak berbumbu. Tetapi karena dibungkus dan disajikan di atas daun jati, nasi ini menjadi istimewa. Bahkan orang Cirebon sendiri menyukainya. Boleh dibilang Nasi Jamblang favoritnya jajanan Cirebon. Buktinya kedai nasi jamblang bertebaran di berbagai jalan di kota Cirebon, baik siang maupun malam. Namun yang paling beken adalah Warung Nasi Jamblang Mang Dull. Letaknya di daerah Gunung Sari, tepatnya di jalan Dr. Cipto Mangunkusumo tepat di seberang supermarket Matahari.

Setiap hari, sekitar pukul 6 - 8 pagi pasti terlihat jubelan orang yang tengah menikmati nasi jamblang sebagai sarapan pagi di warung Mang Dull. "Nanti ramai lagi sekitar jam makan siang," tutur Sobari (35 th), pengelola warung tersebut.

Sobari bersama adiknya Mustopa sudah 5 tahun meneruskan usaha warung ini setelah Abdul Rojak, ayah sekaligus sang pendiri meninggal dunia pada tahun 1994. Nama Mang Dull diambil dari nama sang ayah yang merintis penjualan nasi jamblang ini sejak awal tahun 1970 dengan berjualan secara keliling.

"Dulu Bapak cuma menjual sekitar 50 bungkus sehari", tutur Sobari mengenang. Tetapi setelah mendapat bantuan kredit dari salah satu bank, Mang Dull bisa mangkal di dekat kolam renang dan Stadion Gunungsari yang kini menjadi pusat perbelanjaan Grage Mal.

Harga satu pincuk nasi jamblang hanya Rp 300. Umumnya orang makan beberapa pincuk. Lauk-pauk yang menemani sambal goreng, sayur tahu, tempe goreng, telur dadar, perkedel kentang, dan perkedel kelapa yang disebut cemplung, otak sapi goreng, tahu goreng, dendeng, atau rendang jeroan.

Jika masih kurang, tersedia beberapa jenis pepes seperti pepes usus ayam, jamur, rajungan, dan ikan asin renyah yang disebut penjelan. Masing-masing lauk berkisar antara Rp 300 sampai Rp 1.500.

Karena begitu ramainya pengunjung, Sobari sengaja hanya membuka warungnya sejak jam 4 pagi hingga jam 2 siang. "Nanti terlalu capek mas. Selain itu juga berbagi rezeki dengan warung nasi jamblang lainnya yang buka sore atau malam hari", jelas Sobari yang menghabiskan 1 kuintal beras setiap harinya.

Di malam hari Anda bisa menyantap nasi jamblang di sepanjang Jl. Tentara Pelajar. Ada sekitar 18 warung di situ. Salah satunya warung Pak Sahir. "Di sini menunya lebih lengkap", ujarnya berpromosi. Memang lauk-pauk yang tersedia lebih beragam antara lain, ayam goreng, gulai cumi, rendang jeroan sapi, pepes sumsum telur rajungan, plus menu standar yang sudah disebutkan sebelumnya. Warung-warung ini umumnya buka sejak jam 1 siang hingga jam 4 dini hari.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda